Kamis, 11 Februari 2010

Adab-adab menuntut ilmu

1. niat
2. azam
3. tekun
4. disiplin
5. taat
6. hormat
7. memelihara makan dan minum

mengapa orang menjadi tua

Karena merupakan kehendak Allah yang mesti terjadi atau disebut sunnatullah. Ini merupakan takdir, dimana benda-benda akan rusak dan memiliki batas usia tertentu. Allah berfirman yang artinya,”Dial ah (Allah) yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari stetes, sperma, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian di lahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemuadian kamu sampai dewasa, kemudian sampai tua, diantara kamu ada yang di wafatkan sebelum itu. Kami perbuat demi kian supaya kamu sampai kepada ajal yang di tentukan dan supaya kamu memahaminya.” (Al-Mu’min : 67)

Allah juga berfirman yang artinya,”Dialah yang mencipta kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikanmu sesudah lemah itu menjadi kuat, kemudian menjadikanmu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban (tua). Dia menciptakan apa yang dihendaki-Nya dan Dialah yang maha mengetahui lagi maha kuasa.” (Ar-Ruum : 54)

Kita memiliki organ-organ tubuh yangn berfungsi sepanjang hidup; entah itu organ rangka, organ pernafasan, organ pencernakan, organ reproduksi dan seluruh panca indera. Semakin tua, kerja organ-organ ini mengalami penurunan kemampuan, bahkan kadang-kadang tidak berfungsi lagi kerana penyakit-penyakit yang menumpuk. Namun upaya hidup sehat tetap harus dilakukan agar daya tahan tubuh lebih kuat dan lebih baik fungsinya. Buktinya, masih banyak orang-orang berusia tua yang lebih sehat dari anak-anak muda. Salah satu upaya hidup sehat adalah menghindarkan diri dari zat-zat berbahaya bagi tubuh seperti rokok, narkoba, zat-zat kimia campuran bahan makanan yang berbahaya, dan rajin berolah raga.

Selasa, 09 Februari 2010

MACAM-MACAM HATI

بسم الله الرحمن الرحيم

Karna hati disifati dengan hidup dan mati; menurut penyifatan tersebut ia terbagi menjadi tiga macam yaitu, hati yang sehat atau bersih, hati yang mati, dan hati yang sakit.

1. Hati yang sehat adalah hati yang bersih dan pada hari kiamat nanti, tidak akan selamat kecuali orang yang mengharap kepada Alloh dengan hati yang bersih itu, Alloh berfirman,

‘’(yaitu) pada hari harta dan anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang mengharap kepada Alloh dengan hati yang bersih,’’ (Asy-Syu’ara:88-89)

Pendapat lain mendefinisikannya: ia adalah hati yang bebas dari semua keinginan yang bertentangan dengan perintah Alloh dan larangan-Nya, steril dari semua kesamaran yang bersebrangan dengan kebaikan, sehingga dia bebas dari penyambah segala sesuatu selain Alloh, dan steril dari mengidolakan seseorang selain Rasul-Nya, karnanya , ibadahnya tulus hanya untuk Alloh, baik dalam hal kehendak, mahabbah (cinta), tawakal, taubat, kepatuhan, rasa takut, maupun pengharapan. Amalnya pun ikhlas hanya untuk Alloh, jika dia mencintai, dia mencintai karna Alloh, bila dia membenci, dia membenci karna Alloh, apabila ia memberi ia memberi karana Alloh, dan jika tidak memberi, ia tidak memberi adalah karna Alloh, dan ini belum cukum baginya hingga dia bebas dari kepatuhan dan menjadikan idola selain Rasul-Nya; hatinya sudah mengikat perjanjian yang kokoh untuk menyempurnakan dan mengikuti beliau semata, menolak siapa pun selain Rasulalloh dalam perkataan dan perbuatan; dia tidak akan mau menerima akidah, perkataan, atau perbuatan apapun, Alloh swt berfirman,

‘’Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Alloh dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha mendengar lagi Maha mengetahui.’’ (Al-Hujurat:1)

2. Hati yang mati adalah lawan dari hati yang sehat, ia tidak mengenal Alloh dan tidak pula menyembah-Nya, tidak patuh pada perintah-Nya, tidak mencintai, dan tidak menyukai-Nya. Sebaliknya dia berdiri tegak bersama dan membela semua keinginan dan kesenagan hawa nafsunya, meskipun akan mengakibatkan kemurkaan Alloh dan kemarahan-Nya. Dia tidak peduli, asal dapat memenuhi semua keinginan dan kesenagannya, baik Alloh Ridho atau murka. Ia menyembah selain Alloh, jika mencintai, ia mencintai karna hawa nafsu, bila membenci, ia membenci karna hawa nafsunya, bila ia memberi, ia memberi karna hawa nafsunya, dan jika dia tiak memeri, ia tidak memberi karna mengikuti hawa nafsunya.Jadi lebih mempertuhankan hawa nafsunya, dan lebih mengutamakannya ketimbang mencari ridho Alloh; hawa nafsu menjadi pemimpinnya, keinginan menjadi komandonnya, kebodohan menjadi penuntunya, dan kelalian menjadi kendaraannya; dia tengelam dalam memikirkan cara untuk mendapatkan semua tujuan duniawinya, dan mabuk dalam meperturutkan hawa nafsu dan cintanya pada dunia; ia di seru kepada Alloh dan kekampung akhirat dari tempat yang jauh sehingga ia tidak mampu menerima nasihat para pemberi nasihat; ia justeru mengikuti setiap langkah setan pendurhaka; dunialah yang membuatnya marah dan membuatnay senag; hawa nafsulah yang membuatnya tuli dan membutakan matanya dari segala sesuatu selain kebatilan. Mendekati pemilik hati seperti ini adalah penyakit, bergaul dengannya adalah racun, dan berteman dengannya adalah kebinasaan.

3. Hati yang sakit adalah hati yang hidp tetapi mengidap suatu penyakit, penyakitlah yang menguasainya, dan meliputi kehidupannya, dan ia akan dikuasai oleh pemenag diantara keduanya; ia mengandung mahabatulloh (Mencintai Alloh), keimana kepada-Nya, ikhlas untuk-Nya, dan tawakal atas-Nya, sekedar menjadikannya hidup, dan ia juga mengandung cinta dan keinginan hawa nafsu, mengutamakannya, berambisi untuk mendapatkannya, hasad, sombong, dan ujub, yang akan mengantarkannya kepada kebinasaan dan kehancuran; ia diseru oleh dua penyeru: seorang menyerunya kepada Alloh dan Rasul-Nya serta kampung akhirat, dan seorang lagi menyerunya kepada dunia; ia akan merespon seruan penyeru yang lebih dekat.

Jadi Kesimpulannya adalah, Hati yang pertama, adalah hati yang hidup, khusyuk, lembut, dan sadar, sementara hati yang kedua, kering, gersang, dan mati, dan hati yang ketiga, sakit; bisa jadi ia lebih dekat kepada keselamatan , atau mungkin lebih dekat kepada kebinasaan.

والله أعلم

Pesan terakhir rasulullah

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku,
kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan
bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Sunnah dan
Al-Qur`an. Barangsiapa mencintai Sunnahku, berarti mencintai aku. Dan kelak
orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersamaku."

Khotbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh
menatap sahabatnya satu per satu. Abu Bakar menatap mata itu dengan
berkaca-kaca, Umar dadanya naik-turun menahan napas dan tangisnya. Utsman
menghela napas panjang dan Ali Menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala
itu.
Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda
itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah
yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di
sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup, sedangkan di
dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang
berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba, dari luar pintu terdengar ada yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tetapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang
demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya kepada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah aku Ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur
Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang
menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di
dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah.

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri.
Tetapi Rasulullah menanyakan mengapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian
dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia
menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua
surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, mata beliau masih penuh
kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi.

"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku, 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah
berada di dalamnya," kataJibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan roh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah
peluh, urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini," lirih Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
membuang muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" tanya
Rasulullah kepada malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak
tertahankan lagi, "Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua
siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku.."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan
telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat ai manuku, peliharalah shalat dan
santuni orang-orang lemah di antaramu"

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku,umatku, umatku"

Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta
sepertinya? Allahumma shali 'ala Muhammad wabaarikwasalim 'alaihi.

Bahaya maksiat

Maksiat mempunyai pengaruh yang buruk, tercela, dan berbahaya bagi hati dan badan, baik didunia maupun diakhirat kelak. Tidak ada yang mengetahui hal tersebut kecuali Alloh. Diantara bahaya maksiat ialah sebagai berikut,

1. Tidaka akan memperoleh ilmu. Karna ilmu, merupakan cahaya yang Allah sematkan dihati, sedangkan maksiat dapat mematikan cahaya tersebut.

2. Tertutup dari pintu rezeki. Di dalam kitab Al-Mausnad dikatakan, ‘’sesungguhnya seorang hamba sungguh akan terhalang dari rezeki, karna dosa yang dia kerjakan.’’ (HR.Ahmad)

3. Mendapatkan perasaan takut yang hanya dirasakan oleh pelaku maksiat di dalam hatinya. Dengan perasaan itu pelaku maksiat tidak mendapatkan rasa nyaman di dalam hatinya.

4. kegelapan yang didapatkan oleh pelaku maksiat didalam hatinaya. Pelaku maksiat akan merasakan kegelapan seperti berada didalam pekatnya malam.

5. Tidak dapat melaksanakan ibadah dengan baik.

6. Maksiat dapat memendekan umur dan menghilangkan barakah dari umur tersebut.

7. Maksiat dapat memunculkan bentuk kemaksiatan lain. Sebagian ulama salaf mengatakan, ‘’sesungguhnya balasan dari perbuatan jelek ialah perbuatan jelek berikutnya. Sedangkan balasan perbuatan baik ialah perbuatan baik sesudah itu..

8. Seorang hamba senantiasa melakukan perbuatan dosa sampai dia menganggap remeh dosa tersebut dan menganggap dosa itu adalah hal yang kecil. Padahal, itu merupakan tanda-tanda kehancuran.

9. Sesungguhnya perbuatan maksiat melahirkan sikap hina. Karna sesungguhnya segala bentuk kemuliaan adalah pada ketaatan kepada Alloh.

10. Maksiat merupakan hal yang dapat merusak akal. Akal mempunyai cahaya, sedangkan maksiat memadamkan cahaya tersebut.

11. Sesungguhnya apabila suatu dosa semakin menumpuk, maka ia akan membekas didalam hati pelakunmya. Orang yang melakukan kemaksiatan merupakan orang-orang yang lalai. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama salaf yang mengutip firmana ALLAH, ‘’sekali-kali tidak. Bahkan apa yang mereka kerjakan menutupi hati mereka’’

12. Tidak mendapatkan doa, baik doa dari Rasulalloh maupun para malaikat. Karna sesungguhnya ALLAH memerintahkan Nabi-Nya untuk memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana firman ALLAH, ‘’(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan (Malaikat) yang berada disekelilingnya bertasbih dengan memuji tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya, serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (Seraya berkata), Ya, Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka. (Al-Mu’min:7).

13. Hati akan melemah dari ketaatan kepada Allah sehingga semakin menguatlah kekuatan maksiat, melemahlah kemauan untuk bertaubat hingga kemauan itu hilang dari dirinya secara menyeluruh.

Diantara pengaruh maksiat ialah menyebabkan seorang hamba menjadi hina dihadapan ALLAH dan jatuhnya harga diri seorang hamba dimata ALLAH. Sebagaimana ALLAH berfirman,''Barang siapa yang dihinakan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menjadikannya mulia''. (Al-Hajj:18)

Pengaruh lain ialah pelaku maksiat tidak lagi memandang buruk perbuatan maksiatnya, hingga perbuatan tersebut menjadi kebiasaan. Orang tersebut juga tidak lagi meresakan pandangan buruk manusia kepadanya. Dia tidak lagi menghiraukan perkataan mereka. Bagi pelaku maksiat, perbuatan itu dikerjakan tanpa rasa malu. Pelaku maksiat merasakan kenikmatan dalam melakukan kemaksiatan tersebut. Bahkan, tidak jarang diantara mreka ada yang membanggakan perbuatan maksiat yang telah mereka kerjakan. Sebagaimana Nabi pernah bersabda,

‘’Semua umatku akan dimaafkan (dosanya) kecuali orang yang melakukan dosa dan memperlihatkannya kepada manusia’’ (HR.Bukhori)

Abdullah bin Al-Mubarrak pernah berkata,
Kuperhatikan ternyata dosa itu mematikan hati.
Bahkan terkadang menyebabkan kehinaan jika dilakukan terus menerus.
Padahal meniggalkan dosa merupakan hidupnya hati.
Jika kamu meniggalkan dosa, sungguh itu lebih baik bagi dirimu.
Tidaklah agama itu dirusak kecuali oleh para raja, pendeta, dan ulama-ulama sesat.

Senin, 08 Februari 2010

Haram Lelaki Meniru pakaian Perempuan Dan Sebaliknya Perempuan Meniru Pakaian Lelaki

1. Ibn' Abbas r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. mela'nat orang laki-laki yang berlagak perempuan, dan orang perempuan yang berlagak meniru laki-laki. Dalam lain riwayat: Rasulullah s.a.w. melaknat orangh laki-laki yang meniru perempuan dan sebaliknya. (Buchary)

2. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. telah mela'nat orang laki-laki meniru perempuan dan sebaliknya. (Abu Dawud)

3. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. Bersabda: 2 macam orang ahlhi neraka yang belum saya lihat; Satu, Kaum yang memegang pecut (cemeti) bagian ekor lembu digunakan memukul orang-orang. dan ke 2; orang perempuan yang berpakaian tetapi bagaikan telanjang, merayu-rayu menarik hati dan berlenggang-lenggang,Membesarkan kondenya bagaikan punggung unta yang mereng,mereka tidak akan masuk sorga dan tidak mendapat baunya, padahal bau sorga terasa dari jarak perjalanan sekian sekian (jarak yang sangat jauh). (Muslim)

Tips Menjaga sholat subuh

1. Ikhlaskan niat hanya kepada Allah,dan berikanlah hak haknya
2.bertekat dan Intropeksilah diri anda setiap hari
3.bertaubat dari dosa dosa dan berniat untuk tidak mengulanginya setiaphari
4.Perbanyaklah pembaca do'a agar allah memberi kesempatan untuk sholat subuh
5.Carilah kawan yang baik
6.latihan Untuk tidur dengan cara yang di ajarkan rosullulloh
7. menyedikitkan makan sebelum tidur
8. Tulis pengingat sholat subuh dan gantunglah di atas dinding
9. Bantulah dengan tiga bell (jam weker,telefon,bel pintu)
10. Ajaklah oranglain untuk sholat subuh dan mulailah dari keluarga Anda